Pansus Century - Ibu Menteri Juga Diteriaki Maling
Dua hari beruntun, dua pejabat negara, wakil presiden dan menteri ekonomi, diteriaki sebagai maling. Peneriaknya adalah warga biasa, yakni aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan mahasiswa. Mereka berhasil menyusup di tengah begitu ketatnya pengamanan sidang Panitia Khusus (Pansus) Bank Century di Senayan.
Jika kemarin kita dikejutkan oleh ulah Laode Kamaludin, aktivis Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi (Kapak), yang berteriak maling dan bahkan meminta Boediono untuk ditangkap karena dianggapnya sebagai salah seorang aktor intelektual kasus dana talangan (bailout) Bank Century yang telah merugikan negara tak kurang dari Rop 6,7 triliun, pada sidang lanjutan Pansus, Rabu (13/1), giliran Sri Mulyani mendapatkan perlakukan serupa.
Mereka hanya terlalu bersemangat dan karenanya jadi tak begitu sabar mengikuti penyelesaian kasus ini," kata Idrus.
Kesaksian Menteri Keuangan di Hadapan Pansus
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Rabu (13/01/10) kemarin, memenuhi panggilan pansus DPR untuk memberikan kesaksian soal skandal Bank Century. Dalam pemeriksaan selama 13 jam itu, Sri Mulyani tetap yakin dengan keputusannya memboil out Bank Century. Ia bahkan yakin keputusannya itu menguntungkan dan menyelamatkan ekonomi nasional.
Rabu kemarin merupakan hari yang ditunggu-tunggu tim pansus Bank Century. Setelah 9 pekerja menggali keterangan dari sejumlah saksi. Kehadiran Sri Mulyani memang istimewa. Ia disambut pendukungnya dengan satu buget bunga, sebagai tanda sang menteri ini tidak bersalah dalam skandal Bank Century.
Sri Mulyani hari itu memang percaya diri karena mendapat dukungan penuh dari suami dan keluarga, serta staf Departemen Keuangan. Namun bagi anggota pansus, Menteri Keuangan Sri Mulyani merupakan saksi penting dalam skandal Bank Century, karena dialah yang dianggap bertanggungjawab, sehingga Bank Century mendapat dana talangan sebesar 6,7 triliun rupiah.
Sejak awal pemeriksaan pansus terhadap Sri Mulyani berlangsung tegang, ketika beberapa anggota pansus sudah berselisih paham soal pemeriksaan.
Dalam pemeriksaan kali ini anggota pansus mempertanyakan tanggungjawab Sri Mulyani sebagai ketua KKSK dalam menangani Bank Century. Anggota pansus memang tidak mau menyia-yiakan kesempatan, mereka menyerang wanita ini dengan beragam pertanyaan tajam. Salah satunya dari anggota pansus dari Fraksi PDIP Maruarar Sirait. Anggota pansus ini meragukan apakah Sri Mulyani sudah mengetahui dari awal soal boil out.
Sri Mulyani juga sempat terdiam sesaat ketika harus menjawab apakah dia sudah mengecek mengenai data atau informasi dari BI soal kegagalan Bank Century sehingga perlu diselamatkan.
Sri Mulyani juga terdiam ketika Fraksi Golkar, Bambang Setyo meminta konfirmasi tentang pernyataan Sri Mulyani, bahwa tanggungjawab Bank Century berada ditangan presiden.
Sidang kali ini merupakan yang terlama dalam memeriksa satu orang saksi, yakni 13 jam, sehingga kelelahan sangat dirasakan Sri Mulyani. Kendati tetap tenang, pertanyaan yang menyudutkan dirinya membuat wanita ini tidak bisa menyembunyikan ketegangannya. Suasana tegang tidak hanya terasa didalam, melainkan terasa juga diluar gedung. Ratusan mahasiswa coba memasuki ruangan gedung yang dijaga ketat aparat keamanan.
Mereka mengecam dan meminta Sri Mulyani mundur dari jabatannya. Apa yang dialami Wapres Boediono kali ini terwujud. Sejumlah mahasiswa terpaksa diamankan karena meneriakan kata-kata maling terhadap Sri Mulyani.
Dalam sidang pansus kali ini, anggota pansus berpegang pada audit BPK yang salah satunya menyatakan bahwa 2,8 triliun rupiah dari 6,7 triliun rupiah yang digunakan untuk menyelamatkan Bank Century adalah tidak sah karena perpu Jaring Pengaman Leter Keuangan telah ditolak DPR.
Sri Mulyani juga membantah bahwa Departemen Keuangannya telah melakukan intervensi terhadap Bank Indonesia. Kendati mendapat serangan tajam, Sri Mulyani tetap berkeyakinan bahwa keputusannya sudah benar. Bank Century menurut dia bank gagal yang berdampak sistemik yang harus diselamatkan dengan dana talangan sebesar 6,7 triliun rupiah. Sri juga mengatakan, tindakan penyelamatan itu nantinya akan menguntungkan rakyat Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar