Kamis, 07 Januari 2010

Artikel Manajemen Proyek Perkebunan Karet

Abstrak

Didalam sebuah proyek, memerlukan yang namanya tingkat ketelitian atau tujuaan apa sebenarnya proyek itu dibuat. Salah satu tujuan proyek ini perkebunan karet dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah produk dimana produk tersebut memerlukan yang namanya waktu, biaya tenaga kekompakan serta keahlian yang ada. Selain itu harus memerlukan modal yang besar.

Kata kunci: Tujuan proyek perkebunan karet, proses perkebunan karet, dan sisi postif perkebunan karet bagi semua kalangan masyarakat.

Pendahuluan

Perkebunan? Ya seperti yang kita ketahui bahwa perkebunan merupakan salah satu mata pencaharian sebuah penduduk. Dimana perkebunan tersebut banyak sekali macam-macamnya seperti karet, teh, kelapa sawit dan lain-lain. Pada proyek yang saya bahas ini kebetulan saya memilih perkebunaan karet. Alasannnya karena karet banyak sekali dimanfat kan sebgai bahan mentah untuk diolah menjadi bahan jadi yang sangat membantu kehidpan sehari-hari contoh yang bisa kita bisa ambil seperti sepatu tas dan lain-lain

Artikel PROYEK

* Proyek perkebunan





Pada pembuatan proyek perkebunan ini dibutuhkan yang namanya kesabaran, karena bisa kita lihat dari proses dan tujuannya sendiri. Dimana tujuan tersebut meliputi:

  1. Sebagai mata pencaharian dari sebuah penduduk di wilayah tertentu.
  2. Meminimalisasikan tingkat pengangguran.

Dimana tujuan tersebut memerlukan sebuah skill atau keahlian, sebut saja sebuah perkebunan karet, dimana proses yang dibutuhkan sangat lama, mulai dari penyayatan pohon karet, terus diambil getahnya terus ditampung disebuah ember didiamkan selama beberapa hari sampai getah itu bisa mengental. Setelah proses terbut sudah selesai maka tibalah pada saat penjualan karet tersebut kesebuah distributor terus disalurkan ke sebuah pabrik karet, sebagai bahan mentah , setelah itu bahan mentah tersebut diolah di pabrik menjadi bahan jadi,,dimana bahan jadi tersebut bisa kita lihat produknya berupa sepatu, tas, dll. Setelah selesai bahan jadinya maka tahap selanjutnya mengadakan promosi atau dipasarkan sehingga untuk menarik dan membantu konsumen. Semua itu memerlukan waktu, biaya , tenaga, ketelitian dan kerjasama.

Materi manajemen proyek & resiko

Materi manajemen proyek & resiko

Manajemen proyek :
Justify Full
 Pengertian manajemen proyek.
Manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumberdaya organisasi yang mempergunakan personil untuk ditempatkan pada tugas tertentu dalam proyek untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumberdaya tertentu.
 Tujuan manajemen proyek.
Suatu proyek pasti mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuan tersebut, suatu proyek biasanya mempunyai kegiatan yang berlangsung dalam waktu tertentu dengan hasil akhir tertentu. Proyek dapat dibagi-bagi menjadi sub-sub pekerjaan yang harus diselesaikan dengan batas waktu tertentu untuk mencapai tujuan proyek secara keseluruhan dengan tepat waktu.
 Macam-macam proyek.
 Proyek kapital.
 Proyek penelitian dan pengembangan.
 Proyek yang berhubungan dengan manajemen service.
 Komponen proyek.
Suatu proyek memiliki komponen yang mendukung yaitu :
 Kemampuan.
 Perangkat Bantu.
 Proses.
 Batasan suatu proyek.
 Ruang lingkup.
 Waktu.
 Dana.
 Kualitas.
 Resiko.
 Sumber daya manusia.
 Logistik.
 Komunikasi.
 Manajemen integrasi.

Manajemen resiko :
 Pengertian manajemen resiko.
Manajemen resiko adalah suatu kegiatan mengidentifikasikan, menganalisa, merespon kemungkinan resiko yang akan terjadi selama proses proyek berlangsung yang dapat mengancam pencaian tujuan suatu proyek.
 Tujuan manajemen resiko.
Suatu manajemen resiko mempunyai tujuan untuk meminimalkan resiko yang akan terjadi dalam suatu proyek.
 Beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan manajemen resiko.
 Memikirkan resiko sebelum teknis kerja diawali.
 Mengidentifikasi resiko-resiko yang mungkin terjadi.
 Memperkirakan probabilitas resiko yang mungkin terjadi.
 Memprioritaskan kegiatan menurut kepentingan proyek.
 Proses manajemen resiko.
 Memetuskan bagaimana cara merencanakan atau pendekatan untuk melakukan aktifitas manajemen resiko.
 Menentukan atau mengidentifikasikan resiko-resiko yang dapat berdampak pada proyek.
 Memprioritaskan resiko-resiko bedasarkan peluang dan dampak terjadinya resiko tersebut terhadap poyek.